Bagi orang yang sejak lahir dalam lingkungan islam, mungkin sudah yakin akan kebenaran islam tetapi bagi orang yang sejak lahir dididik dengan ajaran selain islam dan belum memahami islam yang benar tentu belum yakin akan kebenaran islam apalagi jika islam yang dilihatnya adalah yang sudah menyimpang dari awalnya. Ada orang yang hanya butuh satu bukti untuk meyakini kebenaran islam, ada orang yang butuh banyak bukti, ada yang telah ditunjukkan hampir semua bukti namun tidak mau mengikuti, tergantung ketulusannya dalam menerima petunjuk kebenaran.
Ada orang yang masuk islam karena melihat kejelasan konsep ketuhanan dalam islam. Ada yang masuk islam karena melihat salah satu mukjizat sains dari Al-Qur`an. Ada yang masuk islam karena melihat keindahan salah satu ajaran islam. Ada yang masuk islam karena melihat keseluruhan ajaran islam yang indah dan sempurna.
Beberapa garis besar:
1. Sesuai fitrah manusia/ alami. Mengajarkan kebenaran dan kebaikan yang lengkap, sempurna, menyeluruh dan indah. Melarang segala kejahatan.
2. Al Quran sebagai mukjizat: 1) Keindahan sastranya. 2) Isinya yang tidak saling bertentangan. 3) Kebenaran berita-berita yang dikabarkannya. 4) Mukjizat sains bagi kita yang hidup di zaman sains. 5) Banyaknya para penghafal Al Quran hingga sekarang.
3. Terjaganya keotentikannya. Jika kita ingin menelusuri keotentikan ajaran islam hingga kita benar-benar yakin bahwa itu adalah islam yang diajarkan dan dipraktekkan oleh nabi, niscaya kita dapat melakukannya.
Point pertama belum tentu kita lihat jika mengacu pada islam yang dipraktekkan beberapa banyak umat islam pada zaman ini tetapi kita harus mengacu pada islam yang asli, yang belum dirubah-rubah, belum ditambah-tambahi atau dikurang-kurangi.
Jika kita telah memahami ajaran islam yang asli niscaya kita akan memahami point pertama di atas, tentunya dengan bimbingan para ulama yang konsisten dalam menjaga keaslian ajaran islam.
Beberapa point di atas hanya beberapa garis besarnya, sedangkan untuk menjelaskan secara lengkap akan sangat panjang sebagaimana menjelaskan keseluruhan ajaran islam yang murni dan menjelaskan kesalahan ajaran menyimpang yang mengatasnamakan islam. Namun akan kita coba membahasnya secara ringkas.
Pertama, Islam adalah ajaran yang sesuai fitrah atau alami, akan dapat kita lihat jika kita mempelajari ajaran islam yang asli, islam melindungi agama yang benar, melindungi jiwa/ nyawa, melindungi harta, dan melindungi kehormatan. Islam telah menjelaskan segala aspek kebenaran dan kebaikan yang akan mengantarkan pada kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat, dan juga telah menjelaskan bahaya segala aspek kesalahan dan kejahatan yang membuat kesengsaraan dunia dan akhirat.
Sebagai contoh adalah tauhid, perintah terbesar dalam islam dan tidak ada agama lain yang mengajarkan tauhid. Tauhid adalah menunggalkan Allah dalam hal ibadah, yakni kita beribadah atau menyembah hanya kepada Allah saja.
Tauhid melindungi agama karena hanya Allah-lah Tuhan yang sebenarnya. Hanya Allah yang memberi manfaat, rizqi, dan pertolongan dari kesusahan. Maka jika manusia menyembah selain Allah yakni makhluk, rusaklah agama karena manusia menyembah yang bukan Tuhan dan manusia akan disusahkan dengan ajaran agama palsu buatan tokoh yang mengaku sebagai penyampai pesan dari makhluk yang disembah tersebut dan tentunya ajaran agama palsu itu akan banyak kesalahan dan pertentangan di dalamnya.
Sedangkan tauhid akan membuat kita menjadi tenang karena kita meyakini bahwa hanya Allah Yang Maha Kuasa dan hanya Allah Yang berhak diibadahi / disembah maka jika kita taat pada Allah, Dia akan memberi kita ketenangan, kebahagiaan, perlindungan dan pertolongan sehingga tidak akan ada yang dapat menyusahkan kita.
Kita tidak perlu menyembah selain Allah, tidak perlu mentaati syariat / ajaran selain agama Allah, tidak perlu takut kepada selain Allah, tidak perlu khawatir atau bergantung pada selain Allah, tidak perlu mengikuti tokoh-tokoh pembawa ajaran agama palsu atau agama yang telah dirubah.
Dengan tauhid kita akan menjadi tenang dalam kondisi dunia bagaimanapun jika kita taat pada Allah, kita berdo’a kepada-Nya, memohon ampun kepada-Nya atas dosa-dosa kita, kita yakin bahwa segala yang menimpa diri kita adalah dalam kendali Allah. Kita yakin jika kita benar-benar taat pada-Nya Allah akan ridho (rela) pada kita dan akan menolong kita karena Dia Maha Kuasa maka tidak ada yang dapat menyusahkan kita jika Dia telah menolong kita.
Lihatlah bagaimana nabi mengajarkan tauhid sejak dini dalam terjemah hadits:
Dari Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas radhiallahuanhuma, beliau berkata :
Suatu saat saya berada dibelakang nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda :Pilar-pilar ajaran islam terangkum dalam rukun islam, iman dan ihsan sebagaimana terdapat dalam Al-Qur`an dan Al-Hadits.
Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: Jagalah Allah ), niscaya Dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu ).
Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah.
Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu, niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering ) .
(Riwayat Turmuzi dan dia berkata : Haditsnya hasan shahih). Dalam sebuah riwayat selain Turmuzi dikatakan :
Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatkan-Nya didepanmu. Kenalilah Allah di waktu senggang niscaya Dia akan mengenalmu di waktu susah.
Ketahuilah bahwa apa yang ditetapkan luput darimu tidaklah akan menimpamu dan apa yang ditetapkan akan menimpamu tidak akan luput darimu, ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran dan kemudahan bersama kesulitan dan kesulitan bersama kemudahan).
—
“ Islam adalah kita bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, kita mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji ke baitullah jika mampu “,Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
Iman adalah “kita beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir serta beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “
dan Ihsan adalah beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya, jika tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihat kita”.
Sesungguhnya Allah telah mewajibkan perbuatan baik (ihsan) atas segala sesuatu . Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya. (Riwayat Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits tersebut:
1. Syariat Islam menuntut perbuatan ihsan (baik) kepada setiap makhluk termasuk diantaranya adalah hewan.
2. Tidak boleh menyiksa dan merusak tubuh sebagai sasaran dan tujuan, tidak juga boleh menyayat-nyayat orang yang dihukum qishash.
3. Termasuk ihsan juga berbuat baik terhadap hewan ternak dan belas kasih terhadapnya. Tidak boleh membebaninya diluar kemampuannya serta tidak menyiksanya saat menyembelihnya.
Tentang ajaran islam yang lain baik dari rukun islam, iman, ihsan dan ajaran yang lain telah banyak yang menerangkan hikmahnya dan mungkin akan kita bahas pada kesempatan lain. Jika kita pelajari ajaran islam, kita akan melihat bahwa islam melindungi agama yang benar, melindungi jiwa/ nyawa, melindungi harta, dan melindungi kehormatan.
Yang jelas seluruh ajaran islam yang asli akan sesuai dengan fitrah / alami, berisi kebaikan untuk seluruh alam. Islam mengajarkan bahwa Allah mewajibkan kita untuk berbuat baik atas segala sesuatu.
Kedua, Al Quran sebagai mukjizat: 1) Keindahan sastranya. 2) Isinya yang tidak saling bertentangan. 3) Kebenaran berita-berita yang dikabarkannya. 4) Mukjizat sains bagi kita yang hidup di zaman sains. 5) Banyaknya para penghafal Al Quran hingga sekarang.
Mukjizat adalah kekuatan, keajaiban yang diberikan Allah kepada nabi dan utusan-Nya untuk mengalahkan keunggulan atau kelebihan yang terdapat pada kaum dimana nabi tersebut diutus. Contohnya nabi Musa –alaihissalam-, ketika keunggulan kaum beliau adalah sihir maka nabi Musa diberi mukjizat yang dapat mengalahkan sihir tersebut maka para tukang sihir segera beriman dan bersujud ketika mengetahui bahwa yang dibawa nabi Musa adalah mukjizat bukan sihir.
Begitu pula nabi Isa –alaihissalam-, kaum beliau sedang kagum dengan dunia pengobatan, maka beliau diberi mukjizat yang dapat mengalahkan kemampuan pengobatan mereka bahkan dengan izin Allah orang mati pun dapat hidup lagi melalui beliau.
Keunggulan bangsa Arab saat nabi Muhammad – shollallohu ‘alaihi wa sallam- diutus adalah sya’ir atau sastra bahasa Arab. Mereka saling membanggakan dan melombakan sya’ir, yang dijadikan pemimpin suku-suku mereka adalah yang paling banyak hafalan sya’irnya. Maka salah satu mukjizat yang diberikan oleh Allah pada nabi adalah Al-Qur`an yang keindahan sastranya mengalahkan semua sya’ir-sya’ir bangsa Arab, bagi yang mengerti bahasa Arab akan merasakan bahwa bahasa Al-Qur`an sangat berpengaruh sampai menyentuh hati. Saking takutnya mereka akan pengaruhnya sampai-sampai mereka melarang orang untuk mendengarkan Al-Qur`an dengan mengatakan bahwa Al-Quran adalah sihir padahal mereka yakin bahwa Al-Qur`an itu benar-benar dari Allah.
Bandingkanlah Al-Qur`an dengan kitab suci agama lain, niscaya kita akan menemukan banyak pertentangan dalam kitab agama lain dan tidak ada sedikitpun pada Al-Qur`an bagi yang memahaminya dengan benar. Isi Al-Qur`an seluruhnya mengandung kebenaran dan kebaikan.
Berita yang dikabarkan dalam Al-Qur`an itu benar walaupun ketika ayatnya diturunkan kejadiannya belum terjadi. Contoh: Pada saat itu terjadi perang antara kerajaan Persia dan Romawi dan Persia dapat mengalahkan Romawi, kaum musyrikin Arab gembira karena memihak Persia yang sesama musyrik dan mengejek kaum muslimin karena Romawi beragama nasrani dan nasrani lebih dekat ke islam. Lalu turunlah ayat yang mengabarkan bahwa Romawi akan mengalahkan Persia.
Simaklah terjemahan Al-Qur`an surat [30.] Ar Ruum (Bangsa Romawi) berikut:
2. Telah dikalahkan bangsa Rumawi [1161],Dibalik keindahan sastra dan kebenaran serta kebaikan isinya, Al-Qur`an mengandung mukjizat sains yang banyak diungkap di zaman ini dimana sains dan teknologi berkembang pesat. Hal ini membuat banyak ilmuwan dunia yang masuk islam.
[1161]. Maksudnya: Rumawi Timur yang berpusat di Konstantinopel.
3. di negeri yang terdekat [1162] dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang[1163]
[1162]. Maksudnya: terdekat ke negeri Arab yaitu Syria dan Palestina sewaktu menjadi jajahan kerajaan Rumawi Timur.
[1163]. Bangsa Rumawi adalah satu bangsa yang beragama Nasrani yang mempunyai Kitab Suci sedang Bangsa Persia adalah beragama Majusi, menyembah api dan berhala (musyrik). Kedua bangsa itu saling perang memerangi. Ketika tersiar berita kekalahan bangsa Rumawi oleh bangsa Persia, maka kaum musyrik Mekah menyambutnya dengan gembira karena berpihak kepada orang musyrikin Persia. Sedang kaum muslimin berduka cita karenanya. Kemudian turunlah ayat ini dan ayat yang berikutnya menerangkan bahwa bangsa Rumawi sesudah kalah itu akan mendapat kemenangan dalam masa beberapa tahun saja. Hal itu benar-benar terjadi. Beberapa tahun sesudah itu menanglah bangsa Rumawi dan kalahlah bangsa Persia. Dengan kejadian yang demikian nyatalah kebenaran Nabi Muhammad s.a.w. sebagai Nabi dan Rasul dan kebenaran Al Quran sebagai firman Allah.4. dalam beberapa tahun lagi[1164]. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,
[1164]. Ialah antara tiga sampai sembilan tahun. Waktu antara kekalahan bangsa Rumawi (tahun 614-615) dengan kemenangannya (tahun 622 M.) bangsa Rumawi adalah kira-kira tujuh tahun.
5. Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang.
6. (Sebagai) janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janjiNya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
7. Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.
Dan beberapa pihak telah menjelaskan hal ini seperti:
Sebagai mukjizat, dan petunjuk bagi manusia dari abad ke enam sampai hari kiamat nanti Al-Qur`an dijaga kemurniannya, dengan mudahnya dihafal sehingga banyak umat islam yang hafal sebagian atau seluruh ayat Al-Qur`an dari dulu hingga sekarang. Sampai tidak ada satu zamanpun sejak Al-Qur`an diturunkan sampai sekarang yang kosong dari para penghafal Al-Qur`an. Ini adalah sebuah keajaiban, bandingkanlah dengan agama lain, niscaya kita akan melihat betapa unggulnya Al-Qur`an.
Dr. Zakir Abdul Karim Naik dalam bukunya:
The Qur’aan and Modern Science: Compatible or Incompatible?
ISLAMIC RESEARCH FOUNDATIONhttp://www.irf.net/
Buku tersebut menjelaskan detail mukjizat Al-Qur`an tentang Astronomy, Physics, Geography, Geology, Oceanology, Biology, Botany, Zoology, Medicine, Physiology, Embryology, dan sains umum.
Harun Yahya dalam bukunya: Miracles of the Qur’an
{C} Al-Attique Publishers Inc. Canada 2001 E-mail: quran@istar.ca
Website: www.al-attique.com E-mail: al-attique@al-attique.com
Website: www.harunyahya.com
Buku ini diantaranya berisi tentang: The Coming Of The Universe Into Existence, The Expansion Of The Universe, The Splitting Asunder Of “The Heavens And The Earth”, Orbits, The Roundness Of The Earth, The Protected Roof, The Returning Sky, The Layers Of The Atmosphere, The Function Of Mountains, The Movement Of Mountains, The Miracle In The Iron, The Pairs In Creation, The Relativity Of Time, The Proportion Of Rain, The Formation Of Rain, The Fecundating Winds, The Seas’ Not Mingling With One Another, Darkness In The Seas, And Internal Waves, The Region That Controls Our Movements, The Birth Of A Human Being, Mother’s Milk, The Identity In The Fingerprint.
Ketiga, terjaganya keotentikan islam. Sebagai ajaran yang ditujukan bagi manusia yang hidup di akhir zaman dengan diutusnya nabi terakhir yang telah wafat, ajaran islam yang disampaikan oleh nabi Muhammad – shollallohu ‘alaihi wa sallam- dijaga keotentikannya dengan para penghafal Al-Qur`an dan Al-Hadits dan para ulama yang bekerja keras menjaga kemurnian islam. Setiap abad, ditakdirkan oleh Allah ada seorang ulama yeng menjadi pemurni ajaran islam, menjaga keotentikannya dan membantah para penyimpang dalam islam.
lihatlah surat [29.] Al ‘Ankabuut yang artinya:
49. Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu[1156]. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.[1156]. Maksudnya: ayat-ayat Al Quran itu terpelihara dalam dada dengan dihapal oleh banyak kaum muslimin turun temurun dan dipahami oleh mereka, sehingga tidak ada seorangpun yang dapat mengubahnya.
Penjagaan ini akan jelas terlihat jika kita memahami ilmu hadits yang tentunya perlu pembahasan tersendiri atau dapat kita cari di literatur. Saya yakin kita akan menyimpulkan bahwa ilmu hadits merupakan cara penulisan sejarah yang terbaik dan terlengkap di zamannya. Sehingga sampai sekarang kita dapat menelusuri suatu berita / hadits, apakah dapat dipercaya bahwa itu benar-benar dari sumbernya atau tidak.
Itulah sedikit gambaran tentang bukti kebenaran islam, semoga dapat bermanfaat bagi kita yang sudah muslim untuk lebih meyakini dan mengamalkannya dan untuk terus belajar untuk meraih islam yang benar, yang murni. Dan semoga bermanfaat bagi teman-teman yang non muslim untuk membantu memahami islam, semoga kita semua diberi hidayah-Nya, amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar